Duta Besar Laos untuk Korea Songkane Luangmuninthone menekankan hubungan Korea-ASEAN pada tanggal 4 Oktober 2024 di Kedutaan Besar Laos untuk Korea, Yongsan-gu, Seoul. (Lee Jun Young)
Tema ASEAN tahun ini adalah "Memperkuat Konektivitas Dan Gaya Pegas." Tujuannya adalah untuk meningkatkan konektivitas antara ASEAN dengan dunia dan konektivitas dan gaya pegas antar kawasan dalam ASEAN di tengah situasi internasional yang penuh tantangan.
Secara khusus, tahun ini, rencana dibuat untuk meningkatkan hubungan Korea-ASEAN menjadi kemitraan strategis komprehensif dalam rangka perayaan 35 tahun terjalinnya hubungan dialog Korea-ASEAN.
Ada tiga tujuan utama. Tujuan tersebut merupakan mempromosikan keamanan serta perdamaian untuk semua dan membangun masa depan yang lebih cerdas, hijau, dan terhubung. Selain itu, tujuan meliputi menciptakan platform sosial budaya untuk generasi muda serta masa depan. Visi ini akan memberikan titik balik baru dalam memperluas kerja sama Korea-ASEAN di masa depan.
- Bagaimana Laos menilai hubungan Korea-ASEAN?
Seluruh negara anggota ASEAN, termasuk Laos, menganggap hubungan dengan Korea sangat penting. Korea telah secara aktif berupaya memperkuat hubungan dan memperluas investasi serta perdagangan dengan ASEAN secara keseluruhan dan setiap negara anggota. Laos sangat menghargai dukungan dan bantuan yang diberikan pemerintah dan masyarakat Korea kepada negara-negara ASEAN, termasuk Laos.
- Apa yang Anda pilih sebagai pencapaian terbesar kerja sama antara Korea dan Laos?
Kedua negara berencana merayakannya tahun depan untuk memperingati 30 tahun dibangunnya kembali hubungan diplomatik. Kedutaan kami juga mempromosikan ceramah dan pameran. Para pemimpin dan menteri luar negeri kedua negara telah sering bertemu dan berkomunikasi secara erat, dan volume perdagangan kedua negara juga meningkat. Jumlah wisatawan Korea yang berkunjung ke Laos pun semakin meningkat. Lebih dari 90 ribu orang warga Korea mengunjungi Laos pada kuartal pertama tahun ini saja.
- Mohon perkenalkan proyek kerja sama antara kedua negara yang saat ini sedang berlangsung di Laos.
KOICA (Badan Kerja Sama Internasional Korea) memimpin pembangunan infrastruktur di berbagai bidang seperti energi terbarukan, layanan kesehatan, dan pengolahan air limbah di Laos. Bantuan Korea, seperti pendirian rumah sakit dengan ODA (bantuan pembangunan resmi) dan EDCF (Dana Kerja Sama Pembangunan ekonomi) Korea, sangat penting untuk pembangunan infrastruktur Laos.
Di sektor swasta, organisasi non-pemerintah juga membangun sekolah dan rumah sakit di Laos dan menyediakan fasilitas, peralatan pendidikan, dan obat-obatan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan masyarakat Korea karena telah memberikan bantuan yang berharga kepada Laos.
- Menurut Anda, di bidang apa kerja sama kedua negara akan diperkuat di masa depan?
Bidang teknologi digital tingkat tinggi Korea dapat disebutkan. Selain itu, saya ingin belajar banyak tentang teknologi Korea di bidang energi terbarukan, ekonomi hijau, dan pengolahan pertanian.
Laos adalah negara yang terkurung daratan dan ingin meningkatkan konektivitas dengan negara tetangganya. Banyak infrastruktur yang diperlukan untuk hal ini. Perusahaan konstruksi Korea memiliki keahlian tinggi dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan dan bandara. Baru-baru ini saya mendengar bahwa sebuah perusahaan Korea mendapatkan hak untuk mengembangkan dan memperluas Bandara Luang Prabang. Dengan cara ini, konektivitas dengan Laos dapat diperkuat oleh perusahaan Korea yang berpartisipasi dalam proyek pembangunan infrastruktur di Laos.
- Pemerintah Laos telah menjalin hubungan diplomatik dengan Republik Korea dan Korea Utara. Menurut Anda, peran apa yang bisa dimainkan Laos untuk perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea?
Laos memiliki hubungan dekat dengan Republik Korea dan Korea Utara. Kami telah menandatangani Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) dan mendukung unifikasi damai dan denuklirisasi Semenanjung Korea. Laos berharap Republik Korea dan Korea Utara menjadi lebih dekat dan Laos dapat menjadi jembatan yang menghubungkan kedua belah pihak.
- Tahun 2024 telah ditetapkan sebagai Tahun Kunjungan ke Laos. Apakah ada rencana atau inisiatif untuk mempromosikan pertukaran pariwisata antara kedua negara?
Laos memiliki ibu kota Vientiane, situs wisata perwakilan Vang Vieng, situs warisan dunia UNESCO Luang Prabang, situs Warisan Dunia, kuil Vat Phou di Champasak dan tempat peninggalan bersejarah kendi di Xiengkhuang, dan Si Phan Don yang memiliki lebih dari empat ribu pulau.
Baru-baru ini, kami mempromosikan pariwisata yang memungkinkan masyarakat menghabiskan jangka waktu tertentu dengan suku-suku di Laos dan merasakan gaya hidup mereka. Ini adalah pariwisata yang berkelanjutan dan memberikan manfaat langsung bagi perekonomian lokal. Saya berharap banyak masyarakat Korea juga mengalaminya.
- Anda dilantik sebagai dubes pada Mei 2023. Peran atau rencana apa yang ingin Anda mainkan selama masa jabatan Anda di Korea?
Saya ingin membuat Laos dikenal luas oleh masyarakat Korea. Selain itu, saya akan berupaya melindungi sekitar empat ribu orang warga Laos yang tinggal di Korea dan membantu mereka beradaptasi dengan kehidupan di Korea. Saya juga menyukai drama Korea, makanan, dan hanbok. Saya ingin mengenal Korea dan masyarakat Korea lebih luas dan mendalam di masa depan.
arete@korea.kr