Makanan/Pariwisata

2025.03.04

Penulis: Gil Kyuyoung

Organisasi Pariwisata Korea (KTO) telah merilis rekomendasi lima tempat wisata di musim semi berdasarkan daftar "100 Tempat Wisata Representatif Korea untuk tahun 2025-2026."

KTO mengumumkan seratus tempat wisata representatif setiap dua tahun untuk mempromosikan tempat-tempat wisata terbaik di Korea untuk dikunjungi.

Korea.net memperkenalkan kelima tempat rekomendasi tersebut agar para pembaca bisa menikmati musim semi yang hangat tahun ini.  



1. Impian Unifikasi Semenanjung Korea: Imjingak dan DMZ LIVE

Foto di atas menunjukkan sebuah lokomotif uap di Stasiun Jangdan Jalur Gyeongeui yang saat ini terletak di dalam Taman Perdamaian Nuri, Imjingak, Kota Paju. (KTO)

Foto di atas menunjukkan sebuah lokomotif uap di Stasiun Jangdan Jalur Gyeongeui yang saat ini terletak di dalam Taman Perdamaian Nuri, Imjingak, Kota Paju. (KTO)


Wilayah Imjingak yang berada di dalam Kota Paju merupakan sebuah wilayah yang berada di perbatasan Zona Demiliterisasi (DMZ). Tempat ini sangat penting karena merupakan tempat yang membuat para pengunjungnya bisa merasakan kepedihan akibat perang serta perdamaian yang didapatkan setelahnya.

Para pengunjung bisa melihat berbagai peninggalan Perang Korea (1950-1953) di tempat ini. Di sini, masih tersisa Imjingak, tempat para pengungsi dapat mengenang kembali kampung halaman mereka, Jembatan Dokgae yang hancur selama perang, dan lokomotif uap Stasiun Jangdan dengan bekas peluru yang bekasnya masih jelas tersisa.

Selain itu, terdapat pula lokomotif uap Stasiun Jangdan. Jika pengunjung melihat secara detail, terdapat sisa-sisa peluru di lokomotif tersebut. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menyusuri Bukit Baramgaebi serta Jejak Budaya dan Ekologi Tepi Sungai Imjingang.

Pengunjung yang menggunakan kereta gantung untuk melewati kawat berduri dapat melihat-lihat Camp Greaves yang dahulu merupakan kamp militer prajurit Amerika Serikat. Melalui penjelasan pemandu tur, pengunjung bisa melihat jejak sejarah perang melalui gudang amunisi, ruang tidur, dan ruang pameran.

DMZ LIVE merupakan sebuah ruang yang memadukan sejarah dan lingkungan ekosistem dengan menggunakan teknologi digital. Beragam program yang disediakan untuk pengunjung antara lain adalah wahana Drone Rider yang menggunakan teknologi realitas virtual, ruangan Hutan Rahasia DMZ, serta pameran seni media.



2. Perjalanan ke Bukit Kincir Angin di Daegwallyeong

Foto di atas menunjukkan Peternakan Samyang yang terletak di Daegwallyeong, (Pemerintah Pyeongchang-gun)

Foto di atas menunjukkan Peternakan Samyang yang terletak di Daegwallyeong, (Pemerintah Pyeongchang-gun)


Daegwallyeong memiliki pemandangan dan iklim yang cukup berbeda dengan daerah lainnya di Korea karena terletak di ketinggian 832 meter di atas permukaan laut. Daerah ini terletak di perbatasan Pyeongchang-gun dan Kota Gangneung serta memiliki suhu yang cukup rendah, curah salju yang tinggi, dan angin yang bertiup kencang.

Letaknya yang berada di dataran tinggi serta suhunya yang rendah membuat Daegwallyeong cocok untuk dijadikan tempat peternakan dan resor ski. Selain itu, lokasi ini juga memiliki panorama yang cukup unik di Korea karena adanya kompleks pembangkit listrik tenaga angin yang menggunakan kincir angin raksasa.

Terdapat beberapa peternakan besar dan kecil di Daegwallyeong. Tiga peternakan yang paling terkenal adalah Peternakan Samyang, Peternakan Sky, dan Peternakan Yangtte.

Peternakan Samyang merupakan peternakan yang paling luas dengan 19,83 km² dan panorama yang indah. Peternakan Sky memiliki domba langka yang berasal dari Swiss, yaitu Valais Blacknose.



3. Bertemu dengan Jenderal Yi Sun-sin di Hyeonchungsa

Foto di atas menunjukkan Hyeonchungsa yang berada di Kota Asan. (KTO)

Foto di atas menunjukkan Hyeonchungsa yang berada di Kota Asan. (KTO)


Hyeonchungsa merupakan sebuah kuil yang bertujuan untuk memberikan penghormatan terhadap Jenderal Yi Sun-sin. Jenderal tersebut merupakan jenderal yang dihormati di Korea karena merupakan pahlawan yang menyelamatkan Joseon (1392-1910) pada abad ke-16 saat Jepang menginvasi Korea.

Beragam peninggalan Jenderal Yi bisa dilihat di Hyeonchungsa, seperti kediaman lamanya, tempat untuk meletakkan busur dan panah, gedung Hyeonchungsa lama, pintu yang dibangun untuk penghormatan para bawahan dan keturunan Jenderal Yi, serta gedung memorial.

Di dalam gedung memoral, beragam warisan nasional dipamerkan untuk memperlihatkan sosok Jenderal Yi dari sisi pencapaiannya dan sisi manusiawainya. Pengunjung bisa melihat papan petunjuk Hyeonchungsa, lukisan yang menggambarkan sosok Jenderal Yi, Nanjung Ilgi (Catatan Perang Yi Sun-sin), pedang panjang, catatan perang, dan dokumen yang ditulis pada masa lalu.

Wisatawan juga tidak boleh melewatkan pemandian air panas jika mengunjungi Kota Asan. Onyangoncheon merupakan sebuah pemandian air panas keluarga kerajaan yang dahulu dikunjungi oleh raja-raja Joseon, seperti Sejong, Hyeonjong, dan Sukjong.

Jangan lupa kunjungi pula Museum Rakyat Onyang untuk melihat beragam pameran dan program menarik.



4. Ibu Kota Pengobatan Tradisional Korea: Kampung Donguibogam

Foto di atas menunjukkan pemandangan Kampung Donguibogam yang terletak di Sancheong-gun. (Pemerintah Provinsi Sancheong)

Foto di atas menunjukkan pemandangan Kampung Donguibogam yang terletak di Sancheong-gun. (Pemerintah Provinsi Sancheong)


Sancheong-gun yang berada di kaki Gunung Jirisan terkenal dengan udaranya yang bersih sehingga mampu menghilangkan stres. Di tengah Sancheong terdapat sebuah kampung yang sangat terkenal, yaitu Kampung Donguibogam.

Donguibogam adalah sebuah dokumen panduan medis pengobatan tradisional Korea yang dibuat oleh Heo Jun (1539-1612). Beragam cara untuk mencegah dan mengobati penyakit secara tradisional tertulis dalam dokumen tersebut dan menjadi dasar pengobatan tradisional Korea hingga saat ini.

Kampung Donguibogam merupakan tempat para wisatawan bisa merasakan semangat para dokter pengobatan tradisional Korea serta memahami bahan-bahan obat tradisional dari Sancheong.

Kampung tersebut merupakan sebuah taman besar dengan beragam fasilitas, seperti Museum Pengobatan Oriental Sancheong, Taman Bertema Pengobatan Oriental Sancheong, Aula Herba Obat-obatan Sancheong, Jalur Heo Jun, Hutan Rekreasi Natural Oriental, dan Jembatan Mureunggyo.

Kampung Donguibogam menjadi tempat bagi para wisatawan untuk bisa menikmati beragam program bertema pengobatan tradisional Korea serta mencoba kuliner yang dibuat dengan menggunakan herba obat-obatan tradisional Korea.



5. Wisata Malam di Namwon yang Memadukan Budaya Tradisional, Seni, dan Analog

Foto di atas menunjukkan panorama Paviliun Gwanghallu dan Jembatan Ojakgyo di kala malam. (KTO)

Foto di atas menunjukkan panorama Paviliun Gwanghallu dan Jembatan Ojakgyo di kala malam. (KTO)


Kota Namwon merupakan kota yang terkenal karena Kisah Chunhyang dan keindahan bunga ceri yang bermekaran di musim semi. Di sebelah barat Aliran Yocheon terdapat Taman Gwanghalluwon dan di sebelah timurnya terdapat Kompleks Wisata Namwon. Aliran Yocheon sendiri merupakan sebuah sungai kecil yang membelah Kota Namwon.

Gwanghalluwon merupakan lokasi yang melatarbelakangi Kisah Chunhyang. Taman ini memiliki keindahan khas dunia timur melalui kolam dengan tiga pulau kecil di tengahnya dan Jembatan Ojakgyo. Pencahayaan pada malam hari menambah keindahan taman tersebut.

Kompleks Wisata Namwon merupakan sebuah kompleks wisata terpadu dengan Ruang Pameran Keramik Shim Su-kwan, Taman Bertema Chunhyang, serta Observatorium Pesawat dan Antariksa Namon.

Pameran Keramik Shim Su-kwan merupakan sebuah ruang pameran yang berisi secara para perajin keramik Dinasti Joseon yang sempat dibawa ke Jepang saat invasi Jepang ke Korea kedua pada tahun 1597.


gilkyuyoung@korea.kr

konten yang terkait