Gambaran jalanan yang dipenuhi oleh cheongsachorong (lentera tradisional Korea) yang berada pada pintu masuk Istana Haenggung, Benteng Namhansanseong, Kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi. (Pemerintah Provinsi Gyeonggi)

Penulis: Kim Seon Ah

Provinsi Gyeonggi mengumumkan pada tanggal 24 September bahwa berbagai program telah disiapkan untuk menyambut libur panjang hari raya Chuseok pada tanggal 28 September hingga 3 Oktober di Istana Haenggung, Benteng Namhansanseong, Kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi.

Benteng Namhansanseong pertama kali didirikan pada masa pemerintahan Raja Munmu dari Dinasti Silla (tahun 672 M). Reruntuhan benteng tersebut lalu digunakan untuk membangun kembali benteng tersebut pada masa pemerintahan Raja Injo dari Dinasti Joseon (tahun 1626). Benteng ini dibangun pada saat itu sebagai ibu kota sementara untuk bersiap menghadapi keadaan darurat.

Benteng yang berada 25 km di tenggara Kota Seoul ini telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2014.

Selama periode tersebut, diselenggarakan program tur malam hari di Istana Haeggung mulai jam tujuh hingga sembilan malam. Para pengunjung bisa menikmati arsitektur kuno Istana Haenggung sambil meninggalkan memori tersebut melalui foto.

Berbagai aktivitas budaya tradisional juga disiapkan, seperti mencoba baju-baju tradisional masa Dinasti Joseon, menggambar lukisan tinta, mencoba ujian pegawai negeri masa Dinasti Joseon, mempelajari upacara minum teh, dan mencoba camilan manis tradisional Korea.

Selain program upacara minum teh dan camilan manis, semua program disediakan secara gratis. Pengunjung yang ingin mencoba upacara minum teh dapat membeli tiket seharga seribu won per orang di loket tiket yang tersedia di Istana Haenggung.

Keterangan lebih lanjut dapat dicek di situs resmi Benteng Namhansanseong (dalam bahasa Korea).


sofiakim218@korea.kr