Penulis: Lee Da Som

Jumlah ekspor program siaran Korea tahun 2022 melebihi 500 juta dolar untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Menurut hasil Survei Industri Penyiaran 2023 yang diumumkan oleh Kementerian Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Informasi serta Komisi Komunikasi Korea pada tanggal 25 Desember, jumlah ekspor program penyiaran Korea tahun 2022 mencapai angka tertinggi dalam sejarah dengan mencapai angka 561,29 juta dolar. Jumlah ini meningkat sekitar 30% dibandingkan tahun 2021.

Dalam survei tersebut, peningkatan ekspor drama Korea melalui layanan video daring (OTT) dinilai menjadi faktor utama peningkatan jumlah ekspor program siaran.

Dari segi negara tujuan ekspor utama, Jepang menjadi negara tujuan ekspor utama dengan pangsa 19,5%; disusul Amerika Serikat (8,1%); Tiongkok (7,7%); dan Taiwan (3,4%).

Total penjualan penyiaran tahun 2022 berjumlah 19,76 triliun won atau meningkat 1,8% dibandingkan tahun 2021. Di antara penjualan penyiaran, penjualan siaran televisi terestrial (termasuk DMB) mencapai 4,16 triliun won atau meningkat sebesar 166,9 miliar won dari tahun 2021 berkat peningkatan penjualan drama OTT.

Jumlah impor program siaran luar Korea adalah 72,93 juta dolar. Negara pengekspor utama adalah Amerika Serikat (47,8%) dan Jepang (46,3%). Kedua negara tersebut mengekspor lebih dari 90%.

Sementara itu, Survei Industri Penyiaran adalah survei statistik yang dilaksanakan oleh Korea setiap tahun sejak tahun 2000 dan menargetkan wirausaha penyiaran (423 buah lembaga penyiaran televisi terestrial, lembaga penyiaran berbayar, wirausaha pengguna saluran penyiaran, dan sebagainya) dengan penjualan siaran sebesar 100 juta won atau lebih.


dlektha0319@korea.kr