Opini

2024.03.14

 Kwon (Ministry of Foreign Affairs)
 

Kweon Ki-hwan
Wakil Menteri Luar Negeri untuk Urusan Multilateral dan Global

Pada tahun 2024 ini, lebih dari empat miliar penduduk dunia akan menggunakan suaranya untuk memilih pemimpin mereka. Lebih dari 50 negara, termasuk Korea, telah mengadakan atau sedang mempersiapkan pemilihan umum. Oleh karena itu, tahun ini disebut sebagai 'bunga demokrasi'. Kita bisa melihat tahun ini sebagai festival demokrasi bagi seluruh masyarakat dunia.

Walaupun saat ini demokrasi sedang bertumbuh di dunia, tetapi keadaannya tidak sebaik yang kita pikirkan. Menurut Economist Intelligence Unit yang berada di bawah majalah The Economist, nilai rata-rata pertumbuhan demokrasi hanya mencapai 5,23 poin dari maksimal 10 poin. Hal ini ditemukan melalui survei yang diadakan di 167 negara pada akhir tahun ini. Nilai ini merupakan nilai yang terendah setelah tahun 2006. Bahkan, terdapat berbagai faktor yang mampu mengancam demokrasi, salah satunya adalah teknologi terbaru yang bernama kecerdasan buatan. Beberapa waktu belakangan ini, informasi palsu telah beredar di beberapa negara dengan menggunakan teknologi yang bernama deepfake (pemalsuan intens). Peredaran informasi palsu ini mampu mengancam keberlangsungan pemilihan umum dan demokrasi.

Untuk menjawab permasalahan besar demokrasi di seluruh dunia, Pemerintah Korea akan menggelar KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Demokrasi Ketiga di Seoul pada tanggal 18-20 Maret dengan mengundang para pemimpin negara, organisasi internasional, masyarakat sipil, dan ahli demokrasi. KTT Demokrasi diprakarsai oleh Pemerintah Amerika Serikat pada tahun 2021. Pemerintah Korea berpartisipasi secara aktif dalam KTT Demokrasi untuk berkontribusi dalam mewujudkan demokrasi dalam masyarakat internasional.

KTT Demokrasi Kedua diselenggarakan bersama oleh Korea dan AS pada tahun 2023 sehingga KTT tersebut diselenggarakan di wilayah Indo-Pasifik. Tahun ini KTT Demokrasi Ketiga akan diselenggarakan dengan tema "Demokrasi untuk Generasi Masa Depan." KTT hari pertama akan diselenggarakan secara luring melalui rapat tingkat menteri dan konferensi meja bundar. Pada hari kedua, akan diselenggarakan acara untuk masyarakat sipil dan remaja. Pada hari terakhir, para pemimpin negara akan hadir secara daring untuk mendiskusikan permasalahan demokrasi terkini di dunia.

Melalui tema besar "Demokrasi untuk Generasi Masa Depan," terdapat dua topik utama yang akan dibahas dalam KTT Demokrasi kali ini.

Pertama, diskusi mengenai pengaruh teknologi baru dan cara masyarakat internasional menghadapinya. Saat ini teknologi baru seperti kecerdasan buatan sedang berkembang sangat cepat. Oleh karena itu, hari pertama akan diselenggarakan rapat tingkat menteri dan konferensi meja bundar dengan tema "Teknologi Digital/Kecerdasan Buatan dan Demokrasi." Pemerintah akan mencari arah kerja sama serta solusi yang bisa digunakan agar teknologi baru tersebut tidak menghalangi demokrasi, tetapi dapat berguna bagi manusia.

Kedua, para remaja yang akan menjadi pemimpin masa depan akan diberikan ruang untuk berpartisipasi secara aktif. Sebagian dari empat hari acara KTT akan diisi oleh pembicara remaja. Selain itu, sebagian besar acara lainnya akan dihadiri oleh para remaja sebagai hadirin utama. Pemerintah Korea percaya bahwa ide inovatif para remaja mampu berkontribusi besar terhadap demokrasi global sehingga pemerintah akan mengumumkan berbagai proyek lanjutan yang mampu membantu para remaja untuk mewujudkan tantangan mereka.

Penyelenggaraan KTT Demokrasi Ketiga bermakna besar untuk Korea sebagai negara penghubung global dalam mewujudkan kebebasan, perdamaian, dan kemakmuran dunia. Kami berharap kesempatan KTT Demokrasi ini bisa menjadi tempat bagi para generasi muda yang mencintai demokrasi untuk berbagi terobosan dan pengetahuan bagi generasi masa depan di seluruh dunia. Kami juga mengharapkan partisipasi dan dukungan aktif dari masyarakat Korea.

konten yang terkait