Tradisi dan modernitas tumbuh bersama dalam semua bidang seni, seperti musik, seni rupa, sastra, dan tarian, yang merupakan bagian penting dari kebudayaan Korea Selatan. Hal yang sama berlaku untuk berbagai gaya hidup, termasuk arsitektur, pakaian, dan makanan. Banyak warisan budaya dan seni Korea Selatan yang diturunkan sejak zaman dahulu telah terdaftar sebagai objek perlindungan UNESCO.
Museogin, patung pelindung makam kerajaan
Pemakaman Kerajaan Joseon dilindungi oleh lempengan batu, dikelilingi oleh pagar, dan di depannya ditempatkan patung batu berbentuk domba dan harimau, simbol kelembutan dan keganasan. Di depan makam kerajaan, ditempatkan sebuah alas batu berbentuk segi empat, tempat roh-roh dapat keluar untuk makan dan bermain. Selain itu, didirikan pula tiang batu segi delapan yang tinggi di sisi kiri dan kanan sehingga makam tersebut terlihat dari jauh. Sebuah lentera batu didirikan di depan patung binatang untuk meneranginya dan tembok dibangun di sisi timur, barat, dan utara. Di sisi kiri dan kanan lentera batu, sepasang atau dua pasang patung batu penjaga istana berdiri saling berhadapan, diikuti oleh patung kuda. Patung prajurit didirikan dengan cara yang sama dan diletakkan di bagian bawah patung penjaga istana.
Jongmyo Jerye dan Jongmyo Jeryeak
Jongmyo Jerye adalah upacara peringatan dari Dinasti Joseon yang dilaksanakan di Kuil Jongmyo. Upacara yang rumit ini diadakan pada hari Minggu pertama bulan Mei setiap tahun. Jongmyo Jerye adalah upacara paling formal di Kerajaan Dinasti Joseon. Ketika Konfusianisme ditetapkan sebagai ideologi nasional di Dinasti Joseon, upacara tersebut berfungsi untuk mempraktikkan moral kemanusiaan dan membentuk ikatan dan ketertiban sosial melalui ritual penghormatan leluhur.
Selain Jongmyo Jerye, terdapat musik instrumental, lagu, dan tarian yang dilaksanakan selama upacara yang disebut Jongmyo Jeryeak. Musik yang dimainkan dari berbagai instrumen, seperti perkusi dan senar, tarian munmu (memuji kebijakan sastrawan), dan tarian mumu (memuji seni bela diri), menampilkan suasana khidmat dan megah pada saat yang bersamaan. Jongmyo Jerye dan Jongmyo Jeryeak adalah seni gabungan ritual dan musik yang selaras dan telah dilestarikan hampir dalam bentuk aslinya selama lebih dari 500 tahun.
Pansori
Pansori adalah sejenis lagu dengan seorang penyanyi yang bercerita panjang dengan sori (suara), aniri (kata-kata), dan ballim (gestur), serta diiringi oleh ketukan gendang dan chuimsae (seruan di sela-sela lagu) dari gosu (penabuh gendang). Dari abad ke-18 hingga saat ini, banyak orang yang menyukai pansori yang telah berkembang menjadi seni musik.
Festival Gangneung Dano
Festival paling bersejarah di Korea Selatan yang mempertahankan bentuk asli dari festival rakyat tradisional. Festival ini diadakan selama sekitar 30 hari di Gangneung, Gangwon-do, setiap tahun sebelum Dano (tanggal 5 bulan kelima kalender lunar). Pengunjung dapat menyaksikan semangat kerukunan dan persatuan warga setempat dalam melaksanakan upacara penghormatan kepada Dewa Gunung Daegwallyeong yang melindungi desa dan mendoakan kedamaian desa, panen yang melimpah, dan kedamaian dalam keluarga. Festival Dano dimulai pada tanggal 5 bulan keempat kalender lunar dengan membuat minuman beralkohol untuk dipersembahkan kepada para dewa. Minuman tersebut adalah Shinjudamgi (Shinjugeunyang) dan di dalamnya terdapat kepercayaan bahwa minuman tersebut adalah simbol dewa, sebagai makanan yang menghubungkan jiwa langit dan bumi.